Suarakhatulistiwa.net, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur – Gunung Semeru kembali menunjukan aktivitas vulkanik yang signifikan, dengan teramati guguran lava pijar meluncur sejauh sekitar 2.500 meter ke arah aliran sungai Besuk Kobokan pada hari ini.
Berdasarkan laporan tim pengamatan gunung api, letusan terjadi dalam periode X (data waktu belum dikonfirmasi secara resmi) dan disertai aliran lava pijar yang meluncur dari kawah puncak menuju lereng tenggara. Aktivitas ini menandakan bahwa status gunung masih berada pada level siaga dan masyarakat di wilayah rawan dihimbau untuk selalu waspada.
Menurut pengamat, arah aliran lava pijar ke Besuk Kobokan memperlihatkan potensi bahaya bagi kawasan lembah dan aliran sungai di bawah puncak Semeru — khususnya jika terjadi awan panas guguran atau aliran lava dan lahar berhulu di kawah.
Pemda Lumajang melalui instansi terkait telah menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kerusakan atau korban akibat letusan terbaru ini, namun tetap diinstruksikan agar warga di radius rawan tidak melakukan aktivitas apapun, dan selalu mematuhi arahan dari petugas di lapangan. Tak hanya itu, warga juga diminta berhati-hati terhadap potensi sekunder seperti aliran lahar dan material vulkanik yang dapat terbawa oleh sungai saat hujan deras.
Sebagai langkah mitigasi, tim pengamatan mengingatkan semua pihak untuk:
-
Menjauhi radius minimal dari puncak sesuai rekomendasi (termasuk zona sepanjang sungai Besuk Kobokan).
-
Tidak memasuki jalur sungai anak-sungai yang berhulu dari kawah Semeru, terutama di tengah malam atau saat hujan.
-
Memantau informasi resmi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) dan instansi lokal.
Dengan kondisi yang terus diperhatikan secara seksama, keberlanjutan aktivitas gunung ini tetap menjadi sorotan utama. Masyarakat dan pengunjung di kawasan lereng Semeru diharap untuk meningkatkan kesiagaan dan menyusun rencana evakuasi jika situasi memburuk.


















